Oct 2, 2010

Perokok Pasif Pada Anak : Mengganggu Nilai Pelajaran


Sebuah studi di Hongkong menunjukkan bahwa anak dan remaja yang terpapar asap rokok, mngkin mendapat nilai pelajaran lebih rendah dibandingkan rekannya yang berasal dari rumah bebas rokok.


Perokok pasif merupakan ancaman kesehatan yang terkenal pada anak-anak, berkaitan dengan kenaikan resiko asma, bronchitis, pneumonia dan infeksi saluran nafas lain. Studi juga menemukan hubungan antara merokok selama hamil dan resiko lebih tinggi pada masalah tingkah laku masa kanak-kanak dan ADHD (attention deficit and hyperactive disorder).

Beberapa penelitian juga menemukan bahwa anak-anak yang terpapar asap rokok sewaktu dalam kandungan atau dirumah, berkurang kemampuan kognitif seperti argumentasi dan daya ingat.

Peneliti mendapatkan dari 23000 siswa usia 11-20 tahun yang tidak merokok, sepertiga tinggal dengan paling sedikit seorang perokok dan hamper pasti prestasi sekolahnya “buruk”. Dari murid yang mengatakan mereka terpapar asap rokok dirumah paling sedikit 5 hari seminggu, 23% mengatakan prestasi sekolahnya buruk dibandingkan dengan teman sekelasnya.
Dr. Sai-Yin Ho dkk. Di university of Hongkong, bise mandeteksi beberapa faktor lain, seperti tingkat pendidikan orang tua dan tipe rumah, keduanya tanda status sosio ekonomi. Mereka menemukan bahwa siswa yang terpapar asap rokok terkait dengan resiko yang lebih besar 14%-28% untuk prestasi sekolah yang buruk, tergantung seberapa sering paparan terjadi.
Banyak zat racun pada asap tembakau termasuk timbal, arsen, ammonia dan hydrogen sianida yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
(journal of pediatrics 2010;doi:10.1016/j.jpeds.2010.06.013)
Picture : www.google.com