Oct 30, 2011

Melatih Anak Belajar Pipis Dalam Sehari


Mungkinkah anak belajar pipis sendiri atau potty training dalam sehari? Ternyata metode ini memang ada. Meski masih menimbulkan pro dan kontra, banyak orangtua berhasil menerapkan metode ini bagi anak mereka. Seperti apa cara ini?

Ternyata mudah saja. Anda bisa meluangkan waktu satu hari penuh bersama si kecil. Usahakan agar hari itu perhatian Anda tidak tersita oleh hal-hal lain yang harus diselesaikan. Siapkan camilan, minuman, dan bahkan permen bila perlu. Kenakan pakaian nyaman pada si kecil, dan celana yang mudah dilepas sewaktu-waktu.

Bila Anda lihat ia sudah ingin pipis atau pup, segera letakkan ia di toilet yang sudah Anda beri dudukan khusus untuknya. Anda bisa membuatnya betah selama duduk di situ selama beberapa waktu dengan memberinya kesibukan, entah itu berupa mainan atau buku-buku. Tentu saja Anda juga perlu memberi penjelasan mengapa ia harus duduk di situ sampai ‘urusan’ nya selesai.


Berikan instruksi dalam bahasa sederhana namun jelas. Ajarkan mulai dari cara melepas celana, duduk di toilet, menyiram tombol flush, membersihkan diri, dan mengenakan kembali celananya. Lakukan proses ini setiap kali ia ingin pipis atau puppada hari itu.

Beberapa pakar perkembangan anak merasa kurang setuju dengan cara ini karena menganggapnya sebagai program intensif dengan disiplin yang terlalu memaksakan pada anak.

Cara ini juga dianggap kurang realistis karena membuat anak sekadar mematuhi perintah tanpa boleh membantah. Akhirnya anak tidak mempelajari proses yang benar demi kepentingan dirinya sendiri, melainkan demi mengikuti perintah orangtua.

Tapi, menurut Dr. D. Preston Smith, yang kerap mendapat julukan “the potty doctor”, orangtua cerdik bisa kok, melakukannya dengan baik. Sikap lembut, fleksibel, dan penuh dukungan biasanya tidak akan dirasakan sebagai proses paksa oleh anak. Cara ini biasanya juga akan lebih efektif bila orangtua memberi reward pada anak bila berhasil melakukannya. Reward dapat berupa stiker yang bisa ditukarkan dengan hadiah mereka inginkan. Orangtua juga perlu memilih waktu tepat ketika anak sedang bersikap manis. Ia juga benar-benar harus sudah siap untuk potty training, lho!

sumber : www.parenting.co.id