Penis adalah organ sexual pria. Organ tersebut terdiri dari :
- 2 ruangan atau bagian yang berbentuk silinder disebut corpora cavernosa ,Bagian ini berjalan sepanjang penis terdiri dari anyaman pembuluh darah dan banyk sekat-sekat.
- Uretra, yaitu saluran yang mengalirkan urin dan sperma, yang berjalan dibagian bawah diantara kedua corpora cavernosa.
- Bagian yang berperan dalam ereksi yaitu, corpora caernosa, dua pembuluh darah arteri dan beberapa pembuluh darah vena dan serabut syaraf.
- Glans Penis atau Kepala penis, berlokasi diujung penis, bagi yang belum disunat atau di sirkumsisi bagian ini tertutup oleh kulit atau frenulum.
- Meatus, saluran keluar di ujung penis yang mengalirkan urin dan sperma.
Bagaimana Ereksi Bisa Terjadi ?
Ereksi adalah suatu keadaan dimana penis menjadi mengeras dan bertambah ukuran baik panjang atau diameter.
Ereksi dimulai di otak kita. Stimulasi fisik atau rangsangan secara mental dapat menyebabkan serabut syaraf di otak mengirimkan sinyal kimiawi ke serabut syaraf yang berada di penis, kemudian memerintahkan pembuluh darah di penis menjadi rileks sehingga darah dapat mengakir bebas ke penis mengisi corpora cavernosa. Ketika darah berada di penis, daah akan terperangkap di corpora cavernosa dengan tekanan yang tinggi sehingga penis bisa “berdiri” atau ereksi. Rangsangan kimiawi dari otak ini berjalan teus menerus sehingga penis bisa ereksi berkelanjutan.
Ereksi menurun atau penis kembali mengecil jika darah yang terperangkap di penis tersebut dilepaskan kembali, sehingga tekanan di penis menurun, dan penis akhirnya menjadi lunak kembali.
Bagaimana Ejakulasi terjadi ?
Ejakulasi, pelepasan caira semen pada saat klimaks, ini terjadi atau dicetuskan ketika seorang pria mencapai puncak kenikmatan. Stimulasi seksual menyebabkan serabut syaraf yang berada di penis mengirimkan sinyal kimiawi ke spinal cod lalu ke otak, kemudian otak mengirim balik sinyal kimiawi tersebut untuk menciptakan ejakulasi.
Ejakulasi terdiri dari dua fase. Fase pertama : vas deferens merupakan suatu saluran yang menyimpan dan mengalirkan sperm dari testis, berkontraksi sehingga mendorong sperma menuju kelenjar prostat dan uretra, sperma bercampur dengan cairan prostat menjadi cairan yang di sebut semen atau ejakulat, ini lah yang keluar dari penis saat ejakulasi. Fase kedua, otot pada bagian dasar penis berkontraksi setiap 0,8 detik dan mendorong atau memuncratkan cairan semen keluar bisa sampai lima semprotan.
Reviewed by the doctors at the Glickman Urological Institute at The Cleveland Clinic.